IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
1. Konsumen : wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2. Perusahaan yang sudah ada : wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga bisa membentuk ventura baru.
3. Saluran distribusi : juga meupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4. Pemerintah : ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Misalnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan.
5. Penelitian dan Pengembangan : ide usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Misalnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ampas tahu, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
Proses inovasi :
- Wirausahawan melihat adanya kebutuhan.
- Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep.
- Menguraikan masalah-masalah.
- Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan.
- Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
- Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
- Mencari pemecahan sementara.
- Meneliti pemecahan dengan hati-hati.
- Bergerak terus jika semuanya baik.
10. Mencapai keberhasilan.
Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
Ø Kebutuhan akan sumber penemuan : penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi.
Ø Hobi atau kesenangan pribadi : hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Dengan mengembangkan roti yang mempunyai rasa yang khas yang disukai oleh orang lain, seseorang bisa mendirikan usaha pembuatan roti tersebut.
Ø Mengamati kecenderungan-kecenderungan : kecendrungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan ventura baru. Banyak peluang yang terlihat oleh para pengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat.
Ø Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada : lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan.
Ø Mengapa tidak terdapat ? Peluang bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab pertanyaan,”Mengapa tidak terdapat? Sebagai contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
Ø Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
Ø Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
v Tahap Gagasan : Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek: (1) spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial; dan (2) definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
v Tahap Konsep : Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk: (1) memproyeksikan tingkat permintaan potensial, (2) mengidentifikasi peluang keberhasilan produk, dan (3) memperkitakan tingkat kanibalisasi. Kegiatan-kegiatan penyaringan dapat meliputi studi potensi pasar (market potensial studies), pengujian konsep (concept test), dan model skoring (scoring model).
v Tahap Pengembangan Produk : Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan:
a. Pengembangan arsitektur produk (product architecture) yang merupakan spesifikasi bagian-bagian, komponen, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan fungsi sesuai dengan apa yang diinginkan. Jadi, arsitektur produk merupakan rencana dasar yang memastikan bahwa konsep produk bakal diimplementasikan.
b. Aplikasi desaign industri.
c. Penilaian atas persyaratan/kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang selanjutnya bermanfaat untuk memperoleh informasi berkenaan dengan keputusan penetapan harga dan biaya pemasaran lainnya.
v Tahap Uji Pemasaran : Tujuan tahap ini adalah untuk:
1. memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
2. mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk,
3. menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar. Secara garis besar, terdapat 4. kegiatan dalam pengujian pasar/ produk:
a. Pengujian teknis
b. Pengujian preferensi dan kepuasan
c. Pengujian pasar simulasi
d. Pengujian pasar
v Tahap Komersialisasi : Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Pada prinsipnya, ada 3 komponen strategi peluncuran produk baru, yaitu : Penentuan timing introduksi produk baru. Timing peluncuran produk baru merupakan aspek krusial, baik dari sudut pandang permintaan pelanggan maupun kompetisi.
Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
v Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.
v Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.
v Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
v Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
v Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.
Arti Penting Orientasi Pemasaran
v Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing.
v Wirausahawan harus berorientasi konsumen Matriks Produk – Pasar.
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
v Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar.
v Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan.
v Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik.
v Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran.
v Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
Produk atau Jasa
Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
v Kurangnya obyektivitas.
v Kurangnya kedekatan dengan pasar.
v Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
v Diabaikannya kebutuhan finansial.
v Kurangnya diferensiasi produk.
v Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
v Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa.
v Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
v Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses.
v Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi.
v Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa.
v Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing.
v Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa.
Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
a. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik).
b. Kurangnya pengalaman bisnis.
c. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin).
d. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
e. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan.
2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti.
3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis.
4. Preferensi dari pemodal.
5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Pembiayaan Bisnis
Harus dilakukan identifikasi usaha yang akan dijalankan. Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yaitu :
v Internal (modal perusahaan).
v Eksternal (investor, kredit bank).
v Menetapkan prioritas bisnis.
v Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis :
1. Pendanaan tahap awal.
2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan.
3. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Lakukan identifikasi awal, berapa jumlah modal yang dibutuhkan.
Harus ada perencanaan finansial :
a. Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan).
b. Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :
a. Proyeksi laporan laba/rugi
b. Proyeksi laporan neraca
c. Proyeksi arus kas
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
Analisa Pulang Pokok
Pengertian : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi).
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya total
d. Pendapatan total
e. Keuntungan
f. Kerugian
g. Titik pulang pokok
Rumus perhitungan impas :
a. Dalam satuan unit terjual
= biaya tetap / (harga @ - biaya variabel @)
b. Dalam rupiah penjualan :
= biaya tetap / 1 – (biaya variabel @ / harga @)
Mencari Sumber Modal Usaha
Dilakukan lebih dulu penilaian terhadap kelayakan usaha
Pencarian sumber modal berasal dari :
a. Modal perusahaan
b. Modal patungan (perusahaan dengan investor)
c. Modal dari investor
d. Modal pinjaman dari bank
e. Wirausahawan mempunyai akses pada dua katagori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat.
Hubungan dengan Pemodal
v Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
v Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
v Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal.
Penilaian Perusahaan
Perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan.
Penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, seperti :
a. Laporan laba / rugi
b. Laporan neraca
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan arus kas
Melakukan evaluasi eksternal (melalui angket/kuis), bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan.
Sumber :
http://d-dan-20.blogspot.com/2010/12/identifikasi-peluang-usaha-baru.html
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk, untuk ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara realistis, dan metode distribusi yang memadai.
2. Kinerja produk yang salah seringkali produk baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan yang ddisebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai.
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif hasil yang buruk sering menunjukan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan dalam memecahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan usaha baru sering gagal karena wirausahawan tidak memperhitungkaan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti potongan harga yang tinggi,atau diskon khusus kepada konsumen.
5. Keusangan produk yang terlalu cepat umur dari produk baru cenderung semakin pendek, pada banyak industi kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk baru cepat usang sesudah diperkenalkan ke pasaran atau konsumen.
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat, pemilihan waktu yang salah sering menyebabkan kegagalan,dikarenaakan belum adanya permintaan pasar, atau keterlambatan produk tersebut diperkenalkan ke pasaran.
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan, masalah finansial tersebut merupakan penyebab kegagalan usaha baru.
2. Analisa Kelayakan Tehnis
Setiap gagasan kewirausahaan apakah itu berupa produksi barang atupun jasa mempunyai aspek teknis yang haarus dianalisa sebelum gagasan usaha tersebut di implementasikan ke usaha yang seebenarnya. Ada dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis yaitu:
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting.
2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja.
3. Identifikasi Spesifikasi Tehnis
Persyaratan tehnis yanng paling penting adalah :
1. Desain fungsional dan daya tarik penampilannya
2. Fleksibilitas; memungkinkan adanya modifikasi untuk memenuhi permintaan konsumen.
3. Daya tahan bahan baku produk.
4. Bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi normal.
5. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya.
6. Daya guna yang bisa diterima .
7. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah.
8. Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu.
9. Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses.
10. Kemudahan untuk ditangani.
4. Pengembangan dan Uji coba
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
5. Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
Riset pasar dapat membantu :
1. Menemukan pasar yang menguntungkan.
2. Memilih produk yang dapat dijual.
3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
5. Merencanakan sasaran yang realistik.
Tujuan riset pasar adalah mengumpulkaan informasi untuk pengambilan keputusan pada perasaan dan peendapatnya sendiri. Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar.
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar.
6. Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.
7. Identifikasi Pasar Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun).
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen
3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial :
- Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?
- Dimanakah pemakai potensial bertempat?
- Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
- Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?
- Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?
- Bagaimana siklus permintaan?
- Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?
8. Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
• Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail.
• Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan.
• Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu.
• Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.
9. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Dalam penilaian ini dilakukan :
• Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal.
• Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Analisa Persaingan
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan:
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas :
v Identifikasi pesaing besar potensial.
v Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan.
v Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Sumber:
RENCANA-RENCANA PEMASARAN
DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
DEFINISI RENCANA PEMASARAN
Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan (pelaku bisnis).
ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain.
Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan organisasi.
BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu : produk dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi.
Produk / jasa
Unsur ini berisikan gambaran yang sepenuhnya menjelaskan tentang sifat usaha (nature of business) dari wirausahawan pada tahap awal saja atau yang menjadi usaha utamanya (core business).
Penetapan harga
Unsur ini dapat menjadi cermin tentang citra produk / jasa yang berbeda sehingga kecil sekali peluangnya bagi wirausahawan untuk menetapkan harga yang sangat signifikan dengan para pesaingnya.
Saluran Distribusi
Variabel ini memberikan guna tempat (place utility) bagi para pelanggan yang membutuhkan produk/jasa yang dihasilkan sehingga diharapkan dapat dicapai titik kepuasan pelanggan.
Aktivitas promosi
variabel ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas usaha penjualan selain lewat saluran distribusi.
BATASAN RENCANA PEMASARAN
Urgensi Rencana Pemasaran :
• Kita telah berada dimana (where do we now)?
• Kemana kita akan pergi (where do we go)?
• Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?
Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :
• Kemampuan peramalan
• Akses kepada sumber informasi
• Waktu yang terbatas
• Koordinasi proses perencanaan
• Implementasi perencanaan pasar
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA
• Mendefinisikan situasi bisnis
Situasi bisnis adalah telah dimana perusahaan berada. Wirausahawan hendaknya menelaah kinerja produk dan perusahaan masa lalu.
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok homogen yang lebih kecil.Hal ini membantu wirausahawan mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bias di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wirausahawan bias memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau seluruh segmen pasar. Disamping itu ancaman bagi keberhasilan harus dpertimbangkan dalam segmen pasar ini.
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
Penting bagi wirausahawan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan produk pada pasar yang diuji. Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu, perusahaan mempunyai system distribusi produk/jasa yang tidak memadai dan harus bergantung pada perwakilan perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi besar-besaran bias diidentifikasi sebagai kelemahan.
• Penetapan tujuan dan pasar
Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wirausahawan harus menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realistik dan spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal-hal seperti : pangsa pasar, laba, penjualan, penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan dukungan periklanan.
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
Sekali tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan, wirausahawan bias mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan : Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci.
• Perancangan tanggung jawab implementasi
Penulisan rencana pemasaran hanya merupakan awal dari proses pemasaran. Pencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah wirausahawan, harus bertanggung jawab bagi implementasi tiap-tiap strategi dan tindaan yang diambil dalam rencana pemasaran.
• Penganggaran strategi pemasaran
Keputusan perencanaan efektif harus mempertimbangkan biaya-biaya dalam implementasi keputusan tersebut. Jika wirausahawan mengikuti prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan, biaya-biaya harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran memahami implikasi tersebut.
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
Perencanaan Kontingensi
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian.
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
Renana pemasaran dangkal dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
• Minimnya analisa situasi yang memadai
Penting untuk mengetahui dimana anda sekarang dan kemana anda akan pergi sebelum memutuskan kemana anda akan pergi. Analisa lingkungan secara seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bisa diterima.
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
Yang tidak realities hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman situasi
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan
BERAKHIRNYA USAHA
KEPAILITAN
Suatu kondisi dimana sebuah institusi bisnis tidak mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Alternatif penyelesaian kepailitan :
LIKUIDASI
REORGANISASI
RESCHEDULING
STRATEGI SELAMA REORGANISASI
Aktivitas-aktivitas positif yang dapat dilakukan wirausaha dalam masa reorganisasi :
• Berinisiatif membuat rencana-rencana keuangan baru
• Menjual rencana keuangan tersebut kepada kreditor yang dijamin
• Berkomunikasi dengan baik kepada kelompok kreditor
• Menghindari pengeluaran secara ketat
MEMPERTAHANKAN OPERASI USAHA
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko kegagalan bisnis, yaitu :
• Optimisme berlebihan ketika bisnis sedang sukses
• Tidak rajin membuat rencana-rencana pemasaran dengan tujuan yang jelas
• Tidak membuat proyeksi arus kas dan selalu memupuk modal / kapitalisasi
• Selalu terbelakang dalam persaingan pasar
• Tidak dapat mengidentifikasikan hal-hal yang membuat perusahaan dalam
kondisi bahaya.
TANDA-TANDA KEPAILITAN
• Kelalaian manajemen keuangan sehingga tidak dapat menjelaskan tentang
pembelanjaan keuangan perusahaan
• Pimpinan tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi besar
• Pelanggan diberi potongan harga tinggi untuk memperbaiki arus kas yang
buruk
• Kontrak bisnis yang masuk dibawah jumlah standar untuk hasilkan kas
• Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya
• Orang-orang kunci bisnis meninggalkan perusahaan
• Kurangnya bahan mentah untuk menutupi pesanan
• Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan
• Pemasok meminta pembayaran secara tunai
• Keluhan pelanggan yang meningkat akan mutu produk/jasa yang dihasilkan
SUKSESI USAHA
Suatu usaha untuk melanjutkan aktivitas bisnis yang sudah dibangun agar tetap memiliki eksistensi dalam area bisnis
Bentuk-bentuk suksesi usaha :
• Transfer kepada anggota keluarga
• Transfer kepada anggota bukan keluarga
SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
- Perekrutan karyawan
- Seleksi calon karyawan
- Pelatihan karyawan
- Penilaian hasil kerja
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :
• Karier
• Promosi jabatan
• Rotasi jabatan
Sumber dari luar organisasi :
• Para pesaing
• Badan/agen penempatan kerja
• Lembaga pendidikan
• Mass media informasi
Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut.
Tahap-Tahap Proses Seleksi
• Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
• Wawancara Pendahuluan
• Tes Kecerdasan (intelegence)
• Tes Bakat (Aptitude)
• Tes Kepribadian (Personality)
• Rujukan Prestasi (Performance References)
• Wawancara Dianostik
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
- Ujian (testing)
Sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi menjadi empat kategori :
- tes bakat (aptitude test)
- tes pencapaian (achievement test)
- tes minat vokasional (vocational interest test)
- tes kepribadian (personality test)
- Pusat Penilaian (assesment Center)
suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
Pelatihan (Training)
Adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
TEHNIK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
On the job training (pelatihan dalam pekerjaan)
Pengembangan keterampilan yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan jabatan
Classroom training (pelatihan di dalam kelas)
Pengembangan keterampilan di dalam ruang kelas termasuk meliputi penggunaan tipe atau metode permainan manajemen (management games) dan aktivitas permainan peranan (role playing activities).